Excellence

Seperti yang saya bahas di jurnal sebelumnya tentang “memulai dari apa yang ada”, di sana saya telah membahas salah satu nilai yang saya hidupi : yaitu Excellence.

Excellence adalah sebuah keunggulan, memberikan impressi dan tak mudah untuk dilupakan. Excellence bisa dikatakan melakukan yang terbaik sesuai versi terbaik yang kita miliki.

Dasar pemikiran dari nilai hidup Excellence diambil dari Kolose 3:23. Ayat tersebut menyatakan bahwa pekerjaan apa saja yang diberikan kepada kita, hendaklah kita mengerjakannya dengan sepenuh hati, seolah-olah Tuhanlah yang kita layani, dan bukan hanya manusia.

Dengan sepenuh hati disini diartikan bahwa kita harus mengerjakan semua yang Tuhan percayakan dengan tidak tanggung-tanggung. Hal ini juga bukan berarti kita mengandalkan kekuatan otot/ pikiran kita. Namun Tuhan mau kita melakukannya dengan hikmat dan kekuatan Tuhan saja. Tuhan mencintai orang-orang yang melakukan segala sesuatu dengan sepenuh hati dan excellent. Sobat! Percayalah kita adalah salah satu bagian dari rencanaNya yang besar.

Orang yang excellent bukan orang yang sibuk membandingkan diri dengan orang lain, tapi menantang diri nya sendiri untuk bisa menjadi lebih baik lagi.

Kita melakukan hal yang excellent, bukan berdasarkan keadaan kita, bukan siapa pemimpin kita tapi lebih kepada siapa diri kita sebenarnya. Bukankah kita ini hasil produk dari Sang Pencipta – The God of Excellence? Dan tentunya kita tahu bahwa kita diciptakan serupa dan segambar dengan Sang Pencipta?

Sunguh sangat disayangkan jika waktu yang singkat di dunia ini kita menjadi pribadi yang mediocre (biasa-biasa/ rata-rata) saja. Tahukah sobat, alangkah serunya hidup ini jika kita boleh menjalani sebuah kehidupan yang excellence.

Saya coba membagikan dua poin perbedaan tentang apa itu excellence dan apa itu mediocre :

  • Untuk menjadi mediocre (biasa-biasa/ rata-rata) adalah sebuah alasan, namun untuk menjadi excellence adalah sebuah pilihan

Untuk menjadi biasa-biasa saja/ rata-rata biasanya adalah sebuah pembenaran atau alasan untuk tidak mencapai excellent. Excellence tidak bergantung pada kondisi, keadaan atau fasilitas. Excellence tidak bergantung dari apa yang kita tidak miliki. Namun memaksimalkan apa yang kita miliki.

Excellence is not being the best, but being your best!

Yang membedakan orang yang excellence atau mediocre adalah komitmen kita. Karena ketika kita sudah memberikan komitmen, jangan sampai kita sendiri yang memiliki banyak alasan pembenaran (excuse).

Kita tidak bisa hanya berdoa minta di berikan hal yang baik dan excellent tanpa memutuskan untuk menjadi excellent. Pastinya ada sebuah “proses yang kita jalani” pada saat kita menginginkan sesuatu yang baik kepada Tuhan.  Sebagai contoh yang bisa kita lihat di dalam kehidupan Daud yang memimpin dengan ketulusan hati dan kecakapan tangannya. Dalam kisah Daud, Tuhan mau kita belajar tentang excellent dan hati yang murni. Hati yang murni tidak cukup untuk membuat kita menjadi excellent. Kita akan selalu excellence kalau secara konsisten memberikan yang terbaik.

  • Orang yang mediocre (biasa-biasa/ rata-rata) selalu melakukan apa yang pernah ada/ tradisi lakukan/ tidak mau berinovasi/ cepat puas dari apa yang sudah ada, namun orang yang excellence selalu melakukan inovasi dari apa yang sudah pernah dilakukannya.

Seperti yang saya pernah ceritakan di jurnal sebelumnya, walaupun saya harus belajar untuk memulai dari apa yang ada, bukan berarti membiarkan keadaaan di tangan saya terus pas-pasan (pasrah dengan keadaan) dan tidak mengembangkannya. Justru saya harus terus mengembangkan dan memaksimalkan dari yang apa yang saya punya. Karena Tidak ada orang yang jadi excellent dengan sebuah proses yang cepat. Excellent adalah sesuatu hal yang di rencanakan, tidak bisa muncul dengan sendirinya. Excellent tidak hanya dalam persiapan yang terbaik saja tapi juga dalam pelaksanaanya harus terbaik.

Untuk melakukan sesuatu yang biasa dengan tidak biasa kita perlu berpikir dan mencerna berulang ulang. Memang hal itu membutuhkan sebuah usaha keras. Membutuhkan sebuah disiplin diri yang tinggi bagi mereka yang mau memiliki nilai hidup yang excellence.

Musuh terbesar untuk memiliki hidup yang excellence adalah kemalasan.  Karena Kemalasan seringkali membuat kita memilih jalan yang paling mudah. Tidak ada keunggulan yang dihasilkan dari sebuah kemalasan. Beberapa kali saya mendengar komentar seperti ini, “Buat apa susah-susah?” atau, “Kenapa harus repot-repot?” Jika kita memiliki sikap tidak mau susah dan tidak mau repot, maka kita tidak akan pernah menghasilkan sesuatu yang unggul di dalam kehidupan kita.

Excellence is an accumulation of small betterment over time.

Dari dua poin diatas inilah yang akhirnya memperbaharui pemikiran saya untuk melakukan nilai hidup excellence. Kita sebagai anak-anakNya, seharusnya membawa terang ke dalam dunia ini. Akan tetapi terang kita dapat bercahaya atau sebaliknya menjadi redup ditentukan dari bagaimana kita menjalani kehidupan ini. Kehidupan kita hendaknya dapat menjadi bersinar terang melalui hal-hal yang excellent yang kita lakukan, sehingga pada akhirnya memuliakan Bapa kita di Sorga.

Mengerjakan sesuatu secara excellent bukanlah sebuah perkara yang mudah untuk dilakukan. Keadaan di sekitar kita mungkin tidak berubah begitu saja, bisnis juga tidak langsung naik begitu saja, tekanan juga tidak langsung hilang. Tetapi ketika kita berbuat segala sesuatu dengan excellent, kita sedang mendeklarasikan kepada setiap permasalahan kita bahwa kita memiliki Tuhan yang besar yang memegang semua persoalan kita. Dan kita tak perlu kuatir karena setiap hal yang kita perbuat, kita tujukan kepada Tuhan sebagai satu-satunya kunci pemegang kehidupan kita.

Apa yang kita lakukan hari ini dengan excellent akan menjadi cerminan masa depan seperti apa yang bisa kita raih.

Akhir kata sebelum saya menutup jurnal ini, kesimpulan pesan yang ingin saya sampaikan jadilah terbaik versi diri kita. Jika kita ingin menjadi desainer, jadilah desainer yang terbaik sesuai versi terbaik apa yang bisa kita lakukan. Supaya banyak orang boleh terinspirasi lewat kita, sehingga nama Bapa kita di Sorga boleh dipermuliakan dari apa yang kita perbuat.

Jika kamu ingin menjadi pebisnis, jadilah pebisnis yang terbaik dan sepenuh hati. Sehingga bisnis yang kita punya boleh memberkati dan membantu banyak orang.

Semoga jurnal kali ini tentang “excellence” boleh menginspirasi dan menjadi berkat bagi sobat semua untuk dapat memiliki sebuah nilai hidup yang excellence. Tuhan memberkati!

1 reply to Excellence